ULUL AL-BAB
(Refleksi Family Gathering Pesantren Modern Al-Mukhlishin ke Sabang 3 Januari 2014)

Fakta membuktikan bahwa ternyata Ulul al-Bab tidak hanya dimiliki oleh orang-orang berpendidikan tinggi yang telah meraih gelar Doktor, Master, dan atau guru besar Profesor, banyak orang-orang berpendidikan rendah namun menjaga tangan, mulut, dan hatinya, dan ada orang yang bergelar pendidikan tinggi belum mampu menahan tangan, mulut, dan hatinya. Wajar bila ada syair menyatakan ‘siapa yang bertambah ilmu dan tidak mengamalkan ilmunya (berpetunjuk), maka Allah akan menjauhinya’.
من ازداد علما ولم يزدد هدى * ولم يزدد من الله الا بعدا
Ulul al-Bab dalam konteks ini adalah ‘amilun bi ilmihi – wayuallimu ma ya’lamuhu’ (berbuat dan menyampaikan yang ia ketahui). Bebarapa indikasi ulul al-bab antara lain : Bersifat Jujur, Berkata Baik, dan Bersikap Benar.
Dalam ‘maktabah syamilah’ ketika kita men-seachulul al-bab’ dalam tafsir ibnu kasir ada 59 nomor yang menjelaskan kalimat ulul al-bab. Untuk mengakomodir 3 (tiga) aspek di atas dapat dikutip diantaranya :
1.     Ulul al-Bab itu Jujur Sifat Prilakunya
أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ * الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ * وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ الْحِسَابِ
Ulul al-Bab adalah orang jujur yang yakin betul bahwa apa yang datang dari Allah adalah mutlak benar adanya, ia tidak akan mengingkari janji, dan menyampaikan apa yang diperintahkan Allah tidak mengurangi dan menambahi sedikitpun karena ia takut akan siska Allah andaikan tidak jujur.
2.     Ulul al-bab itu Baik Perkataannya
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الألْبَابِ
Ulul al-Bab adalah orang yang baik perkatannya, perkataan baik tidak hanya menjadi  tuntutan bagi pelaksana ibadah haji, namun harus diaplikasikan juga oleh orang-orang yang berilmu. Cendikiawan akan merasa malu dan sia-sia manakala berkata dan berucap yang tidak senonoh mengumbar nafsu, memaki orang, mengungkapkan kata-kata kotor dan yang menyakitkan hati orang lain, semua perkataannya disetir dari intisasi wahyu dan hadis nabi, persis ‘la yantiqu ‘anil hawa-in huwa illa wahyun yuuha
3.     Ulul al-Bab itu Benar Sikap 
الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُواْ الألْبَابِ
Ulul al-Bab adalah juga orang yang mengikuti kebenaran, dan mendengarkan kebaikan. Sikapnya senantiasa membawa angin segar dan membahagiakan orang, tidak diskriminatif, tidak memecah belah antar teman, tidak akan membuat presure-group ‘mengelompok dengan pihak-pihak teranulir, untuk menjadi dewa penolong atau pahlawan tanpa tanda jasa.