Salah satu Motto Pesantren yang pola pendidikannya bersintesa kepada Pondok Modern Darussalam Gontor senantiasa menekankan slogan "berbudi tinggi" bagi para pengasuh dan santrinya. KH. Imam Zarkasyi pernah mengungkapkan, "Biar kami miskin harta, asal jangan miskin jasa, biar kami miskin benda, asal jangan miskin budi dan jasa." Manusia yang berbudi tinggi pada hakekatnya telah merasakan kenikmatan hidupnya meski orang lain melihatnya sengsara, sebagaimana digambarkan Alquran tentang keberadaan tingginya budi para rasul "wayu'tsiruun ala anfusihim walau kana bihim khashashah". Seorang yang berbudi tinggi akan senantiasa merasa bahagia kalau telah dapat menolong orang lain, atau telah mengeluarkan bantuan untuk kebaikan masyarakat. Berbeda dengan orang-orang yang berperangai tidak baik, mengutamakan sikap hedonisme "hubbuddunya", merasa gerah dan mendidih darahnya bila melihat tetangga dan temannya mempunyai kebahagiaan dan kesejahteraan yang lebih baik. Senang melihat orang lain sengsara dan sengsara melihat orang senang "na'udzubillah".
Bila kita menjadi orang kaya harta dan jasa, janganlah bangga dengan kekayaan kita, apalagi meremehkan, memandang lebih rendah orang lain. Kalau memang kita kaya ? sampai dimana jasa dan amal kita kepada masyarkat? Seberapa besar tabungan jasa dan amal kita?
Nilai-nilai pendidikan Pesantren seperti cara berjuang, cara beramal, cara berkorban, cara mempertahankan prinsip, jangan dihilangkan..... Karena itu semua akan menjadi alur kehidupan di masyarakat. Para santri dan alumni Pesantren diharapkan menjadi pemuda yang dapat diandalkan sebagai pejuang yang mempunyai rasa tanggungjawab atas kesejahteraan umat dan masyarakat demi kemajuan agama bukan untuk kemajuan diri sendiri.
Dalam kehidupan banyak penyakit perjuangan yang sering disebut dengan Harta, Tahta, dan Wanita. Melalui prinsip berbudi tinggi, seseorang akan dapat tahan dengan segala penyakit perjuangan itu. Nabi kita Muhammad sebagai contoh utama yang mengendalikan kehidupan dan perjuangan dengan mengutamakan "budi pekerti luhur", sehingga tahan dengan berbagai macam ujian dan cobaan perjuangan hidup.
Saran bagi para santri dan pengasuh serta alumni Pesantren yang telah mempunyai karunia ilmu pengetahuan dan titel yang tinggi, berbuatlah kebaikan, dan berjasalah kepada masyarakat agar mendapat keberkahan ilmu. " Al-Alimuun kulluhum halaka illal 'amiluun, wal 'amiluun kulluhum halaka illal mukhlishuun ".