Pages
Ulul al-Bab
00.31
Diposting oleh Catatan Sang Kiyai
ULUL AL-BAB
(Refleksi Family Gathering Pesantren Modern Al-Mukhlishin ke Sabang
3 Januari 2014)
Fakta
membuktikan bahwa ternyata Ulul al-Bab tidak hanya dimiliki oleh
orang-orang berpendidikan tinggi yang telah meraih gelar Doktor, Master, dan
atau guru besar Profesor, banyak orang-orang berpendidikan rendah namun menjaga
tangan, mulut, dan hatinya, dan ada orang yang bergelar pendidikan tinggi belum
mampu menahan tangan, mulut, dan hatinya. Wajar bila ada syair menyatakan
‘siapa yang bertambah ilmu dan tidak mengamalkan ilmunya (berpetunjuk), maka
Allah akan menjauhinya’.
من
ازداد علما ولم يزدد هدى * ولم يزدد من الله الا بعدا
Ulul
al-Bab dalam konteks ini adalah ‘amilun
bi ilmihi – wayuallimu ma ya’lamuhu’ (berbuat dan menyampaikan yang ia
ketahui). Bebarapa indikasi ulul al-bab antara lain : Bersifat Jujur,
Berkata Baik, dan Bersikap Benar.
Dalam
‘maktabah syamilah’ ketika kita men-seach ‘ulul al-bab’
dalam tafsir ibnu kasir ada 59 nomor yang menjelaskan kalimat ulul
al-bab. Untuk mengakomodir 3 (tiga) aspek di atas dapat dikutip diantaranya
:
1. Ulul
al-Bab itu Jujur Sifat Prilakunya
أَفَمَنْ يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ الْحَقُّ
كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الألْبَابِ * الَّذِينَ
يُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَلا يَنْقُضُونَ الْمِيثَاقَ * وَالَّذِينَ يَصِلُونَ
مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ وَيَخَافُونَ سُوءَ
الْحِسَابِ
Ulul
al-Bab adalah orang jujur yang yakin betul bahwa apa
yang datang dari Allah adalah mutlak benar adanya, ia tidak akan mengingkari
janji, dan menyampaikan apa yang diperintahkan Allah tidak mengurangi dan menambahi
sedikitpun karena ia takut akan siska Allah andaikan tidak jujur.
2.
Ulul al-bab itu Baik Perkataannya
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ
فَلا رَفَثَ وَلا فُسُوقَ وَلا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ
يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ
يَا أُولِي الألْبَابِ
Ulul
al-Bab adalah orang yang baik perkatannya, perkataan
baik tidak hanya menjadi tuntutan bagi
pelaksana ibadah haji, namun harus diaplikasikan juga oleh orang-orang yang
berilmu. Cendikiawan akan merasa malu dan sia-sia manakala berkata dan berucap
yang tidak senonoh mengumbar nafsu, memaki orang, mengungkapkan kata-kata kotor
dan yang menyakitkan hati orang lain, semua perkataannya disetir dari intisasi
wahyu dan hadis nabi, persis ‘la yantiqu ‘anil hawa-in huwa illa wahyun
yuuha’
3.
Ulul al-Bab itu Benar Sikap
الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ
أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ هُمْ أُولُواْ الألْبَابِ
Ulul
al-Bab adalah juga orang yang mengikuti kebenaran,
dan mendengarkan kebaikan. Sikapnya senantiasa membawa angin segar dan
membahagiakan orang, tidak diskriminatif, tidak memecah belah antar teman,
tidak akan membuat presure-group ‘mengelompok dengan pihak-pihak teranulir,
untuk menjadi dewa penolong atau pahlawan tanpa tanda jasa.
This entry was posted on October 4, 2009 at 12:14 pm, and is filed under
. Follow any responses to this post through RSS. You can leave a response, or trackback from your own site.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar